Sebut Airlangga Bawa Banyak Perubahan, Golkar Raja Ampat Dukung Jadi Ketum Lagi

Sebut Airlangga Bawa Banyak Perubahan, Golkar Raja Ampat Dukung Jadi Ketum Lagi

Merdeka.com - Musyawarah nasional Partai Golkar memang baru akan digelar Desember 2019. Namun gairah DPD di berbagai daerah saat ini sudah bisa dirasakan. Dukungan-dukungan bagi Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Partai Golkar periode 2019-2024 terus bermunculan.
Dari Papua Barat, khususnya DPD II Kabupaten Raja Ampat menyatakan tetap konsisten mendukung Ketua Umum Golkar ini untuk kembali memimpin partai beringin.
"Dari Kabupaten Raja Ampat, khususnya DPD II Raja Ampat dari awal sudah berada di belakang Airlangga Hartarto. Kemungkinan besar juga beberapa teman di Provinsi Papua Barat juga ke Pak Airlangga. Saya pikir Ketua DPD I Papua Barat juga masih solid di beliau," ucap Selvi Wanma Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Raja Ampat, Sabtu (21/9).
Namun Selvi mengakui jika ada satu DPD dari 13 DPD II di Papua Barat yang berada di kubu Bambang Soesatyo, adalah hal yang wajar. "Mungkin yang berada di Bamsoet hanya ada beberapa saja. Tapi kalau dari DPD I kami masih tetap solid dukung Airlangga Hartarto," ungkap Selvi.
Salah satu alasan yang membuat Selvi dan pimpinan DPD II di Papua Barat kompak dan solid mendukung Airlangga karena kepemimpinan Menteri Perindustrian itu di Golkar. "Bagi kami di daerah, terutama di Papua Barat, kami menganggap Partai Golkar di pusat sudah ada banyak perubahan," ucap Selvi.
Mereka mengakui tak pernah lagi mengalami tekanan dari pusat untuk kader-kader di daerah. "Golkar sekarang sangat disiplin. Sekarang sudah tidak ada lagi orang yang "cabut kuku" (memaksakan kehendak dengan ancaman) atau apa pun di Golkar yang sekarang ini. Semua berjalan smooth," kata Selvi.
Apalagi menghadapi Pilkada 2020, Selvi merasakan tidak ada lagi titipan pusat. Ia pun berharap ke depan tradisi yang ditanamkan oleh Airlangga tersebut mudah-mudahan bisa terus dilakukan.
Selvi juga maklum jika di Golkar, menjelang Munas, ada sedikit riak-riak dalam organisasi. "Golkar adalah partai besar, kalau melihat apa yang terjadi atau perkembangan yang ada di tubuh partai sendiri saya kita itu biasa. Itu hanyalah dinamika Golkar jelang munas saja," kata Selvi.
Ia berharap agar elite partai di pusat dan para kader senior memberikan keteduhan jelang Munas. "Boleh ada perbedaan tapi jangan sampai menimbulkan perpecahan. Itu sangat berpengaruh ke DPD II, kalau misalnya ada dua kubu yang berseteru di pusat," ungkapnya.
"Buat saya kalau pun ada perbedaan tetap harus bisa diselesaikan. Boleh satu kopi, satunya teh, tetapi harus tetap satu meja," kata Selvi memberi perumpamaan. [bal]
Share:

Recent Posts